PARADAPOS.COM - Kegiatan rutin militer yang seharusnya aman berubah menjadi tragedi. Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi (12/5).
Insiden tersebut terjadi saat pihak TNI melakukan pemusnahan bahan peledak yang tak lagi layak pakai. Namun ledakan hebat justru terjadi, menewaskan 13 orang terdiri 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengonfirmasi insiden tersebut, namun belum dapat memberikan rincian terkait penyebab ledakan maupun identitas korban. "Kejadian sedang dalam proses investigasi," ujarnya singkat seperti dikutip dari CNN.
Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan. Ia menyebut keterangan sementara diperoleh dari intel Kodim Garut dan kini Kapolres Garut tengah menuju lokasi untuk meninjau langsung.
Para korban yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk penanganan lebih lanjut. Hingga kini, aparat gabungan TNI dan kepolisian masih menyisir lokasi dan menghimpun kronologi utuh dari saksi serta tim di lapangan.
Insiden ini memunculkan pertanyaan serius tentang protokol keamanan dalam pemusnahan amunisi, apalagi di lokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Menurut keterangan resmi dari Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, berikut daftar korban tewas:
Anggota TNI:
- Kolonel Antonius Hermawan
 - Mayor Anda Rohanda
 - Kopda Eri Dwi Priambodo
 - Pratu Aprio Setiawan
 
Warga sipil:
- Iyus Ibing
 - Erus Setiawan
 - Iyus
 - A Toto
 - Endang
 - Ipan
 - Anwar
 - Agus Jebrag
 - Dadang
 
Para korban saat ini telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut. Sebelumnya jumlah korban dilaporkan 11, namun diperbarui setelah proses identifikasi lanjutan di lokasi kejadian.
Sumber: jawapos
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
BULOG Panen Padi di Karawang: Produktivitas 7,2 Ton/Ha dengan Teknologi Drone & Smart Farming
Peredaran 645 Butir Obat Keras di Mimika: Tersangka Diserahkan ke Kejaksaan
APBN Pastikan Bantu Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, AHY: Negara Hadir
Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban