Puluhan blok migas di Indonesia dilaporkan mangkrak meski telah mendapatkan persetujuan rencana pengembangan atau PoD (Plan of Development).
Laporan puluhan blok migas yang mangkrak tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan IPA Convention and Exhibition (Convex) ke-49, Rabu, 21 Mei 2025.
“Saya laporkan bahwa saat ini ada 10 wilayah kerja yang sudah PoD, tapi mangkrak enggak menjalankan,” kata Bahlil.
Padahal jika blok-blok tersebut mulai berproduksi, potensi tambahan lifting minyak nasional bisa mencapai 31.300 barel per hari.
Selain itu, lanjut dia, terdapat 17 blok migas lain yang juga sudah mendapat PoD namun belum digarap sama sekali.
"Ada yang sudah jalan sekitar 17 PoD dengan total produksi 360 juta barel minyak dan 18.351 BCF (miliar kaki kubik) gas, ini juga belum kita jalankan," jelasnya.
Untuk mendorong realisasi pengembangan, pemerintah akan menarik kembali wilayah kerja dari tangan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tidak menjalankan kewajibannya dalam kurun lima tahun.
“Bagi KKKS yang sudah kita serahkan kewenangannya tapi masih lambat, mohon maaf pak secara undang-undang, 5 tahun kita harus tarik kepada negara dan kita tawarkan kepada KKKS lain yang mau mengerjakan,” tegas Bahlil.
Penertiban ini, lanjutnya, tidak hanya menyasar KKKS swasta, tetapi juga perusahaan negara (BUMN).
"Ini tanpa pandang bulu, kalau bapak (Prabowo) izinkan tidak hanya swasta BUMN pun kita lakukan, pasti KKKS swasta agak ketawa mendengar ini kata mereka, 'ah ada mainan baru',” ucapnya.
Bahlil juga membeberkan rencana pemerintah untuk melelang 60 blok migas baru dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan guna mendorong eksplorasi dan meningkatkan produksi nasional.
“Kami umumkan bahwa masih ada 60 wilayah kerja yang kita akan tenderkan pada waktu 2,3 tahun ke depan,” katanya.
Beberapa wilayah disebut sangat potensial karena mengandung cadangan migas berskala besar, seperti di Selat Makassar.
“Nah 60 (blok migas) ini atas arahan Bapak Presiden, kami mohon arahan kalau memang bisa cepat kita laksanakan, maka kita akan lakukan. Bahkan di beberapa area seperti di Selat Makassar, lapangan Geng North itu area lama tapi pengembangan harus kita lakukan,” pungkas Bahlil.
Sumber: rmol
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia/tangkapan layar
Artikel Terkait
Misteri Ijazah Jokowi Kian Memanas: Mantan Guru Besar USU Sebut Jokowi DO dari UGM
Link Video Syur Perempuan Gowa Ini Beredar di Internet, Ternyata Asal-Usulnya dari Mantan Pacar yang Sakit Hati
Viral Pinjol Rupiah Cepat, Dana Cair ke Rekening tanpa Pengajuan, Korban Tetap Dipaksa Bayar Cicilan
IM57+ Desak KPK Usut Tuntas Dugaan Suap Budi Arie dalam Kasus Judi Online