Dalam kondisi seperti ini, bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil disebutnya sebagai salah satu solusi utama untuk mengurangi pengangguran.
Saat menjawab pertanyaan dari peserta acara terkait minimnya lapangan kerja dalam negeri, Karding menegaskan bahwa hal tersebut berada di luar kewenangannya.
"Pertanyaan itu harusnya tanya kemenaker, bukan saya. Karena yang bertanggung jawab soal penyerapan tenaga kerja dalam negeri itu Menaker, saya menyerap yang ke luar negeri," tuturnya.
Ia menegaskan, tugas Kementerian P2MI adalah menjadi jembatan bagi WNI yang ingin bekerja ke luar negeri secara legal dan aman.
"Justru bekerja di luar negeri jembatan kita menapak karir lebih bagus, karir global. Jadi bekerja di luar negeri bukan pilihan alternatif. Kalau menurut saya ini pilihan paling utama," lanjutnya.
Karding juga menyampaikan keyakinannya bahwa pengiriman PMI ke berbagai negara bisa menjadi sarana Indonesia untuk menanamkan pengaruh secara global.
"Kalo sekarang menguasai bukan dengan perang, tapi ide dan gagasan, Korea Selatan menguasai kita karena K-Popnya didesain bagus. Kita kuasai dunia dengan kirim PMI yang punya skill sehingga nilai-nilai ke-Indonesiaan itu menyebar ke seluruh dunia," katanya.
Ia pun optimistis, keberadaan PMI yang berkualitas bisa membuka jalan bagi generasi Indonesia menjadi pemimpin di panggung global.
"Suatu hari orang Indonesia bisa jadi perdana menteri di Inggris kaya orang India jadi PM di Inggris. Jalan terbaik menguasai dunia global, salah satunya dengan instrumen pekerja migran," tuturnya.
Sosok Abdul Kadir Karding
Abdul Kadir Karding saat ini menjabat sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Ia akan mengemban jabatan tersebut hingga 2029 mendatang.
Sebelumnya, Karding pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari 2009 hingga 2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VI.
Ia juga dikenal sebagai politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Untuk latar belakang pendidikan, Abdul Kadir telah menyandang gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Diponegoro tahun 2009.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Viral! PBNU Kecam Keras Gus Elham, Tegaskan Dakwah Harus Jaga Martabat
Mahfud MD Tegaskan Tak Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli atau Palsu
Cara Menulis Artikel SEO yang Efektif: Panduan Lengkap untuk Pemula
Yayasan Sahabat Pedalaman Juara 1 Mandaya Awards 2025, Bukti Nyata Pemberdayaan 3T