Menurutnya, peristiwa itu berangkat dari program prioritas dan legacy Kementerian Agama dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Ada tujuh program prioritas yang telah dicanangkan. Yaitu, penguatan moderasi beragama, transformasi digital, Islamic Cyber University, kemandirian pesantren, revitalisasi KUA, tahun kerukunan, dan religiousity index.
Selain itu, ada sejumlah program legacy antara lain, akselerasi sertifikasi halal, haji ramah lansia, serta pengembangan pusat penilaian kompetensi ASN Kementerian Agama.
''Kami telah melakukan riset awal terkait sejumlah capaian kinerja Kemenag tahun ini. Hal itu kemudian dituangkan menjadi skenario drama musikal untuk menjadi sebuah pagelaran,'' ungkap Kepala Pusdiklat Teknis Administrasi Mastuki yang juga menjadi ketua panitia dalam pagelaran drama musikal tersebut.
Sejumlah isu yang akan diangkat dalam drama ini. Antara lain, moderasi beragama, kemandirian pesantren yang sudah dirasakan manfaatnya oleh 2.076 pesantren.
Revitalisasi di 1.106 KUA (Kantor Urusan Agama), haji ramah lansia yang sukses memfasilitasi keberangkatan 61.536 jemaah haji lansia yang berusia 65 tahun ke atas, dan 5.791 jemaah disabilitas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pelaku Pengibar Bendera GAM di Lhokseumawe Diamankan Bawa Senpi Colt M1911 dan Sajam
Kebijakan Jokowi dan Dampak Karpet Merah untuk WN China di Indonesia: Analisis Lengkap
Bripda Muhammad Seili Tersangka Pembunuhan Zahra Dilla: Motif Cinta Segitiga & Kronologi Lengkap
Gempa Agam Sumbar M 4.7 Hari Ini: Pusat, Kedalaman & Dampak Terkini 2025