- Patung granit dari era Ptolemaik yang tidak memiliki kepala.
- Setengah bagian bawah patung marmer putih milik bangsawan Romawi.
- Patung Sphinx dengan kartus nama Ramses II (memerintah 1279–1213 SM), salah satu penguasa dengan masa kekuasaan terpanjang dalam sejarah Mesir kuno.
Selain itu, tim juga menemukan tembikar, koin, wadah air, serta sisa bangunan batu kapur yang diduga bekas rumah, tempat ibadah, atau pertokoan.
Kapal Dagang Kuno dan Pelabuhan
Fragmen kapal dagang juga ditemukan, lengkap dengan muatan kacang almond, kenari, dan timbangan tembaga.
Dekat lokasi itu, terdapat jangkar batu yang menunjukkan tempat ini dulu menjadi pelabuhan untuk kapal kecil.
Namun, tidak semua benda diangkat. Beberapa, seperti jangkar, sengaja dibiarkan tetap di dasar laut demi pelestarian.
Ekspedisi Perdana Setelah Aturan UNESCO
Ini merupakan penggalian bawah laut pertama di Mesir sejak diberlakukannya Konvensi UNESCO 2001 tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air, yang menegaskan perlindungan tambahan bagi artefak di bawah laut.
Meski harta karun ini berhasil diselamatkan, kekhawatiran kini tertuju pada Alexandria sendiri.
Kota ini menghadapi kenaikan permukaan laut dan erosi pantai akibat perubahan iklim.
Para pakar memperingatkan, tanpa langkah mitigasi, “laju keruntuhan Alexandria akan meningkat tajam,” kata Sara Fouad (Universitas Teknik Munich) dan Essam Heggy (Universitas California Selatan) kepada El País.
Artefak yang diangkat kini tengah direstorasi. Semua temuan ini akan dipamerkan dalam pameran “Secrets of the Sunken City” di Museum Nasional Alexandria.
Pameran ini menampilkan 86 benda bersejarah dari era Ptolemaik dan Romawi, yang baru dibuka awal bulan ini.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
5 Cara Ampuh Mengamankan Transaksi Digital di Game Online
Luhut Usul Family Office Pakai APBN, Purbaya Menolak: Bangun Saja Sendiri!
Anak Riza Chalid Dihukum atas Korupsi Minyak Pertamina yang Rugikan Negara Rp285 Triliun
Arsip Ijazah Jokowi Didesak Dibuka ANRI oleh Bonatua Silalahi dalam Sidang Sengketa Informasi Publik