PARADAPOS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat memastikan siswa kelas XII SMKN 1 Cihampelas, Kec. Cihampelas yang meninggal pada Selasa (30/9) kemarin bukan disebabkan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Plt Dinkes Bandung Barat, Lia Nurliana mengatakan kematian Bunga Rahmawati (17) dipastikan tidak berkaitan dengan MBG. Meskipun program ini menyebabkan sedikitnya 121 siswa SMKN1 Cihampelas keracunan pada Rabu (24/9) lalu.
"Kejadian meninggalnya pasien bukan akibat konsumsi MBG, karena gejala muncul lebih dari 2x24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan tersebut," kata Lia.
Ia mengakui Bunga sempat mengonsumsi menu MBG sebanyak dua porsi, Rabu (24/9). Namun di hari itu, Bunga hanya mengeluh sedikit pusing tanpa gejala lain.
"Pada Senin 29 September 2025, pasien kembali ke sekolah namun pulang lebih awal karena merasa pusing. Setelah tiba di rumah, pasien meminum obat dari warung dan tertidur," ujarnya.
Lalu pada Selasa (30/9) dini hari Bunga mengalami mual, muntah, dan sesak napas. Siang harinya, pasien ditemukan dalam kondisi kejang dan segera dibawa ke bidan praktik mandiri, lalu dirujuk ke RSUD Cililin menggunakan ambulans desa.
"Dalam perjalanan menuju RSUD Cililin, kondisi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter IGD sekitar pukul 13.30 WIB," jelasnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, disebutkan Lia bahwa Bunga memiliki riwayat sakit lambung dan sering melewatkan waktu makan
"Keterangan keluarga juga menyebutkan pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan ke posko, puskesmas, maupun rumah sakit setelah mengonsumsi MBG pada 24 September," tandasnya.
Bunga Rahmawati, siswa kelas XII SMKN 1 Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025).
Meninggalnya Bunga dikaitkan dengan MBG, mengingat sempat mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Selain itu gejala yang ditunjukkan saat Bunga mengeluh sakit juga menyerupai gejala keracunan, seperti mual dan muntah.
Sementara itu pihak SMKN1 Cihampelas mencatat, dari 300 paket MBG yang diberikan kepada siswa, sebanyak 121 siswa harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita keracunan dengan gejala medis berupa mual, pusing, kejang, serta sesak napas. ***
Sumber: korangala
Artikel Terkait
Calon Pengantin di Kendal Kabur dengan Tukang Batagor, Tuntutan Ganti Rugi Rp 133 Juta Viral
BOBIBOS: Bahan Bakar Nabati dari Jerami, Terinspirasi Langsung Surat Yasin
Daftar 65 Obat Ilegal BPOM 2024: Pemicu Stroke & Serangan Jantung
KPK Sita 24 Sepeda & Jeep Rubicon Milik Direktur RSUD Ponorogo, Diduga Hasil Korupsi