Kereta Cepat Whoosh: Utang Rp118 Triliun dan Kerugian yang Menjadi Bom Waktu
Proyek Kereta Cepat Whoosh kembali menjadi sorotan setelah terungkapnya beban utang dan kerugian finansial yang sangat besar. Ubedilah Badrun, seorang aktivis dan akademisi, secara tegas menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kekisruhan ini.
Ubedilah menjelaskan bahwa kebijakan yang diambil Jokowi di masa lalu merupakan akar permasalahan yang kini membelit proyek strategis nasional tersebut. Keputusan untuk merealisasikan proyek dan memilih Tiongkok sebagai mitra dinilai sebagai kebijakan murni dari kepala negara saat itu.
Dalam sebuah siniar, Ubedilah menegaskan, Karena (Jokowi) mengubah tadinya dengan Jepang daripada dengan China, dan saat itu presidennya adalah Joko Widodo.
Tanggung jawab itu, menurutnya, melekat pada Jokowi sebagai pengambil keputusan tertinggi yang mewujudkan proyek ini.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Pidie Jaya: Tumpukan Kayu Gelondongan dari Perambahan Hutan Serang Permukiman Warga
Trump Derangement Syndrome di FBI: Dampak, Krisis Hukum & Analisis Lengkap
Kisah Pilu Evakuasi Jenazah Korban Bencana Aceh: Petugas BPBD Tak Kuasa Menahan Tangis
Update Banjir Bandang Padang Panjang: 5 Jenazah Ditemukan, Total Korban 35 Orang