Respons GP Ansor Terhadap Kritik
Gerakan Pemuda Ansor memberikan respons melalui akun twitter resminya @Official_Ansor dengan postingan bertajuk "Setakut Itukah Sama NU?". Dalam pernyataannya, organisasi kepemudaan NU itu menegaskan konsistensi NU dalam menjaga keseimbangan kehidupan beragama dan berbangsa.
GP Ansor menegaskan NU tetap istikamah menjembatani agama dan kebangsaan sesuai prinsip hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman). Mereka juga menyatakan bahwa NU selalu berupaya membidani kemaslahatan umat dan merawat akal sehat di tengah hiruk pikuk tafsir iman dan kepentingan.
Kontroversi Ketua GP Ansor DKI
Muhammad Ainul Yakin, Ketua GP Ansor DKI Jakarta, sebelumnya menjadi sorotan publik setelah orasinya di depan kantor Trans7 viral di media sosial. Dalam orasi tersebut, Ainul mengecam isi siaran Trans7 yang dianggap menyinggung ulama NU.
Ainul menyampaikan ancaman kontroversial dengan menyebut "halal darah" bagi pihak yang menghina kyai, ulama, atau NU. Ia bahkan membuat perbandingan dengan pembantaian anggota PKI pada 1965-1966: "Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti kader Banser menggorok PKI."
Peristiwa ini memicu diskusi publik mengenai batasan dalam menyampaikan kritik dan menjaga martabat organisasi keagamaan di Indonesia.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Diam Saat Purbaya Vs Jokowi Soal Whoosh: Ini Makna Politiknya Menurut Analis
Alex Noerdin Terancam 20 Tahun Penjara, Total Hukuman Bisa Lebih dari 2 Dekade
Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri Pukul Kepala SPPG MBG, Ini Kronologinya
Said Iqbal Tolak Kenaikan Upah Rp50 Ribu, Ancam Mogok Nasional