Baca Juga: Bahlil Lahadalia Ungkap Gibran Manifestasikan Cinta Tulus pada Papua dalam Acara Konsolidasi Politik
"Berdasarkan inspirasi iman itu, mendorong seluruh umat Katolik khususnya dalam fungsi dan peranan yang berbeda-beda, berjuang untuk kebaikan bersama," tambahnya.
Selain itu, Kardinal Suharyo menekankan netralitas gereja Katolik dalam konteks politik.
Ia menjelaskan bahwa dalam pilihan politik, gereja tidak boleh berpihak pada satu paslon tertentu karena tugas utamanya adalah mempersatukan.
Baca Juga: Prabowo Sampaikan Komitmen pada Kontestasi Damai dalam Silaturahmi ke KWI
"Jadi, didalam gereja Katolik pilihan politik itu bermacam-macam dan kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang," tegasnya.
Sementara itu, Kardinal Suharyo menegaskan bahwa gereja Katolik akan mendukung siapapun yang terpilih melalui proses dan hukum yang berlaku.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tinewss.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA