paradapos.com | JAKARTA - Raksasa ritel Prancis Carrefour telah menangguhkan pesanan dari pemasok daging kodok Indonesia. Menyusul investigasi terbaru PETA yang mengungkap bagaimana kodok diambil dari habitat alami mereka dan mati lemas atau dipenggal sebelum dikuliti—seringkali saat masih hidup— sehingga kaki dan bagian tubuh lainnya dapat dijual di supermarket Eropa.
"PETA mengapresiasi Carrefour yang telah mengambil langkah pertama mencegah amfibi rentan ini disiksa dan dibunuh untuk diambil dagingnya," ujar Senior Vice President PETA, Jason Baker sesuai rilis yang diterima paradapos.com, Senin (18/12/2023).
Baca Juga: Cak Imin Janji Berikan Modal Anak Muda Sebesar Rp10 Juta Jika Menang di Pilpres 2024
"PETA meminta Carrefour menerapkan kebijakan untuk melarang penjualan kaki kodok terlepas dari asalnya, serta meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menindak fasilitas yang melanggar undang-undang terkait lingkungan dan kesejahteraan hewan Indonesia," imbuhnya.
Penyidik PETA mengunjungi tujuh fasilitas operasional daging kodok dan menemukan kodok hidup dijejalkan dalam karung, terkadang sampai dua hari lamanya. Seorang pekerja yang sedang menyortir kodok tangkapan membanting kodok hidup ke lantai dan mengakui ia tidak ingin meluangkan waktu memisahkan kodok hidup dan yang mati.
Artikel Terkait
Pembangunan Jalur KA Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi: Instruksi Langsung Prabowo
Mees Hilgers Cedera ACL: Kronologi, Dampak di FC Twente, dan Janji Pemulihan
3 Tempat Makan di Bandarlampung yang Wajib Dicoba: Legendaris & Kekinian
Timnas Indonesia U-17 Puasa Medsos, Kunci Fokus Hadapi Piala Dunia 2025