Sedangkan mereka yang memiliki tingkat keramah-tamahan yang rendah, cenderung menggunakan istilah-istilah yang lebih negatif daripada orang-orang ini.
Terbuka untuk pengetahuan
Bagi orang-orang yang mempunyai tingkat keterbukaan yang tinggi, penggunaan media sosial mereka cenderung mencerminkan kepentingan mereka.
Mereka menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan media sosial sebagai cara untuk mencari informasi, membicarakan pekerjaan, atau sekedar bermain game.
Itulah sebabnya orang-orang ini sering dianggap sebagai sosok yang penuh dengan kreativitas, intelektualisme, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.
Neurotisisme
Individu neurotik cenderung lebih aktif di media sosial, seperti halnya orang ekstrovert. Namun, tidak seperti orang ekstrover, mereka cenderung lebih banyak mengekspresikan emosi negatif dalam setiap postingan mereka.
Hal ini sangat masuk akal, mengingat kecenderungan mereka untuk mengalami lebih banyak emosi negatif dibandingkan dengan yang lainnya.
Orang-orang ini biasanya terlihat lebih murung dan cemas dibandingkan dengan yang lainnya. Dibalik itu, mereka juga cenderung selalu mencoba menampilkan versi diri mereka yang lebih ideal. (*)
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA