Menurut Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito biang kerok meroketnya kerugian bersih WIKA karena tugas menggarap proyek kereta Whoosh.
Di mana, WIKA masuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Pertama masuk konsorsium BUMN itu (PSBI), WIKA setorkan dana jumbo Rp6,1 triliun.
"Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang memang dari penyertaan saja kita sudah Rp6,1 triliun. Kemudian yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Sehingga hampir Rp12 triliun," kata Agung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (8/7/2024).
Di mana, PSBI merupakan anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menggenggam mayoritas saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebesar 60 persen. WIKA sendiri menjadi salah satu pemegang saham PSBI dengan kepemilikan 38 persen saham.
Dengan demikian, Agung menambahkan, perseroan harus mengumpulkan modal melalui penerbitan obligasi yang akhirnya membuat beban keuangan membengkak.
"Sehingga mau tidak mau untuk uang ini, mau tidak mau WIKA juga harus melakukan pinjaman melalui obligasi ya. Apalagi dengan adanya bisnis properti yang kita memberikan SHL (surat hibah lahan) yang cukup besar pada 2019-2022," jelasnya.
Selain kerugian bersih, beban lain-lain WIKA pun ikut bengkak 310,16 persen, menjadi Rp5,40 triliun. Sementara beban keuangan meningkat 133,70 persen, sebesar Rp3,20 triliun pada 2023.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA