Seorang pengurus BEM UI kemudian mendapat pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku berinisial ‘I’.
Kepada mahasiswa itu, ‘I’ mengaku dari organisasi kemasyarakatan di Karawang, Jawa Barat.
Ia menanyakan perihal teknis aksi unjuk rasa. Mahasiswa UI lain juga mendapat pesan dari parade.id yang menanyakan estimasi massa.
Ada juga nomor dengan nama akun mrcck menanyakan jadi-tidaknya mahasiswa UI berdemonstrasi.
Kendati demikian, Bagir menegaskan bahwa mahasiswa UI tidak mengalami tekanan dari pihak internal kampus terkait aksi ‘Indonesia Gelap’.
Ia menyebut bahwa baik rektorat maupun dosen tidak menghalangi mahasiswa dalam mengekspresikan pendapat mereka.
Bahkan, menurutnya, para dosen justru memberikan dukungan terhadap aksi tersebut.
Sepanjang pekan lalu, ribuan mahasiswa dan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menyuarakan berbagai keresahan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.
Aksi ‘Indonesia Gelap’ itu menyoroti beberapa hal, seperti pemangkasan anggaran, menguatnya dwifungsi TNI, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Aksi yang digelar sejak Senin hingga Jumat, 17-21 Februari 2025 itu terpusat di kawasan Monas, Jakarta dan meluas ke kota lain, seperti Medan, Surabaya, hingga Makassar.
Selain adanya penyusup di grup percakapan aksi ‘Indonesia Gelap’ mahasiswa UI, berbagai upaya penggembosan aksi tersebut pun dialami oleh beberapa perwakilan mahasiswa dari sejumlah universitas yang turun dalam demonstrasi itu.
Mulai dari adanya peretasan WhatsApps milik Ketua BEM UPNVJ sekaligus Koordinator Media BEM SI, sejumlah alumnus Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menawarkan uang agar mahasiswa tidak turun aksi, hingga drone tandingan di aksi ‘Indonesia Gelap’ yang digelar di Yogyakarta.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA