Efisiensi Fiskal Sentuh Jantung Kepentingan Elite
Ketika Purbaya menggulirkan agenda efisiensi fiskal dan penertiban anggaran, langkah tersebut otomatis mengenai jantung kepentingan para elite di berbagai lini kekuasaan. Kebijakan ini dinilai langsung mengganggu ekosistem oligarkis yang telah mapan.
"Ini mengganggu kenyamanan dari sistem yang oligarkis ini," ujar Siriana menegaskan.
Langkah Purbaya Meluas ke Proyek Strategis
Langkah Menteri Keuangan Purbaya tidak berhenti pada pembenahan internal Kementerian Keuangan. Ia juga diketahui ikut menyoroti proyek strategis nasional seperti kereta cepat Whoosh dan terlibat dalam polemik dengan sejumlah tokoh politik, termasuk Dedi Mulyadi dan Bahlil Lahadalia.
Dinamika ini pada akhirnya menguji loyalitas ganda yang dihadapi oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini semakin kompleks karena Purbaya menyatakan bahwa semua tindakannya merupakan bagian dari perintah presiden langsung.
"Artinya loyalitas ini yang akan diuji dari orang-orang yang ada di dalam kabinet, lembaga, maupun sampai ke level daerah," tutup Gde Siriana Yusuf.
Artikel Terkait
Dokter Tifa Bongkar Kondisi Jokowi: Alergi Biasa atau Penyakit Serius yang Butuh Istirahat hingga 2027?
Ribka Tjiptaning Siap Diperiksa Polisi, Beberkan Bukti Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan Nasional
Budi Arie Setiadi Ditolak Partai: Projo Dinilai Bukan Kekuatan Politik Nyata?
Mahfud MD Tegas: Utang Whoosh ke Tiongkok Harus Dibayar, Tapi Dugaan Korupsi Tetap Diselidiki