"Dia bilang begini, 'saya akan mengejar koruptor sampai ke antartika', tapi dia membiarkan korupsi di antara kita. Kan gila namanya," tegas Firman.
Pesimis dengan Keseriusan Aparat Penegak Hukum
Firman Tendry menyatakan pesimis terhadap keseriusan aparat penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi. Menurutnya, Indonesia telah mengalami state capture, di mana negara justru memproduksi korupsi dan kejahatan.
"Kita ini sudah mengalami state capture, negara yang memproduksi korupsi dan kejahatan. Jadi kalau bicara aparat penegak hukum, polisi, kejaksaan, KPK, jangan harap deh, orang itu juga bagian dari korupsi itu sendiri," pungkasnya.
Diskusi tersebut juga dihadiri oleh dua narasumber lainnya, yaitu pengamat politik Standarkiaa Latief dan aktivis mahasiswa Fikri.
Artikel Terkait
OTT KPK Terhadap Oknum Jaksa: On The Track dan Bebas Nuansa Politis, Ini Kata Pakar
Gerindra Bongkar Motif Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono: Keluh Kesah Pribadi, Bukan Kritik Diplomasi
Survei Kepuasan Publik: MBG Jadi Wajah & Capaian Terbaik Pemerintahan Prabowo
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi