Selain itu, Refly Harun menyinggung survei terbaru yang menunjukkan Habib Rizieq sebagai calon presiden potensial.
Menurut survei tersebut, Habib Rizieq kini berada di posisi keempat, setelah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Namun, Refly menilai survei ini perlu disikapi hati-hati karena bisa saja dibuat untuk tujuan tertentu oleh pihak Istana.
“Survei begini juga mesti kita lihat hati-hati. Bisa saja ini disuruh istana untuk bikin gelembung sehingga tiba-tiba Habib Rizieq ada di atas, orang panik, lalu ada alasan untuk menusuk gelembungnya,” kata Rocky Gerung.
Refly Harun dan Rocky Gerung sepakat bahwa saat ini masyarakat mencari sosok pemimpin yang nyata dan berani, bukan sekedar dealer politik.
Mereka menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu memberikan kritik dan menjadi oposisi yang konstruktif.
Habib Rizieq, dengan segala kontroversinya, muncul sebagai salah satu figur yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan kepemimpinan yang berbeda.
Sebagai penutup, Refly Harun menegaskan bahwa selama istana tidak bisa menunjukkan kepemimpinan yang jelas dan bersinar, maka Habib Rizieq dan FPI akan terus menjadi cahaya alternatif yang diikuti oleh masyarakat.
Kehadiran Habib Rizieq sebagai figur yang berani dan vokal membuat Istana terusik, terutama dalam menghadapi perubahan lanskap politik Indonesia yang dinamis.***
Sumber: hops
Artikel Terkait
Budi Arie & Projo Disarankan Gabung PSI, Bukan Gerindra: Analisis Lengkap
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Tanda Jauh dari Jokowi? Ini Kata Pengamat
Elektabilitas Gerindra Anjlok? Analisis Dampak Masuknya Budi Arie & Projo
Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar: Nilainya Tembus Rp200 Miliar?