"Ketiga, Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang malah menciptakan konflik antara dirinya dan pegawai kementerian. Kinerjanya juga minim diketahui publik," tuturnya.
Menteri keempat yang layak diganti ialah Menteri Koperasi Budi Arie.
"Karena saat ini sedang diminta jadi saksi dalam kasus korupsi," tutur Efriza.
"Artinya kerjanya tidak bisa maksimal, hasil kinerjanya juga dianggap gagal dalam survei, bahkan citra pemerintahan yang baik agak ternodai dalam pemeriksaan kasus korupsi ini meski ada asas praduga tak bersalah," kata Efriza.
Dia pun menilai keberadaan Budi Arie juga menambah riuh, karena seolah lebih patuh kepada Jokowi ketimbang Prabowo.
"Ada asumsi bahwa Budi Arie tidak siap untuk patuh dan solid bersama Prabowo," kata Efriza.
Sumber: JPNN
Artikel Terkait
Pratikno Temui Jokowi di Solo, Diduga Bahas Kasus Ijazah UGM: Fakta dan Analisis
Pemberantasan Korupsi di Indonesia Hanya Simbolik? Analisis Kritik Pengamat
Firman Tendry Kritik Pemberantasan Korupsi: Negara Produksi Hukum Koruptif, Janji Antartika Hanya Gimmick?
OTT KPK Terhadap Oknum Jaksa: On The Track dan Bebas Nuansa Politis, Ini Kata Pakar