PARADAPOS.COM - Aktivis senior, Faizal Assegaf menanggapi pernyataan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang dianggap mengkerdilkan aksi mahasiswa di berbagai kota yang menyuarakan aksi Indonesia Gelap
Tagar Indonesia Gelap juga trending di media sosial bersamaan dengan aksi yang dilakukan para mahasiswa
Gerakan itu sebagai wujud protes terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto
Luhut, dalam dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2) menyebut bahwa kondisi Indonesia saat ini baik-baik saja, tidak seperti yang dituduhkan pihak-pihak yang mengkumandangkan Indonesia Gelap.
"Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia. Jadi, kita jangan terus mengeklaim sana-sini," kata Luhut dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2).
Luhut mengatakan, Pemerintahan Prabowo saat ini masih berjalan dalam rel yang benar, meskipun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Namun, permasalahan tersebut menurutnya juga dialami banyak negara
Sebagai contoh, Luhut menyebut terkait persoalan tenaga kerja. Menurutnya, masalah tersebut juga dialami negara lain seperti Amerika Serikat (AS).
"Ada orang bilang 'Wah di sini lapangan kerja kurang'. Dimana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah," bebernya.
Hal itu ia sampaikan lantaran pemerintah juga tak tinggal diam ketika terjadi masalah kekurangan lapangan kerja.
Menurutnya, pemerintah telah memberdayakan 300 orang generasi muda yang bekerja di Perum Peruri untuk mengelola GovTech.
Luhut bahkan mengklaim Indonesia justru beruntung karena memiliki pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 282 juta jiwa per Semester I-2024.
Bahkan, kata dia, diprediksi pada 2030 jumlah tersebut akan bertambah menjadi 300 juta jiwa.
Artikel Terkait
PP 38/2025: Akses Pendanaan Murah dengan Bunga Ultra-Rendah untuk Pemda & BUMN
Prabowo & Jonan Bahas Program Kerakyatan: Dukungan untuk MBG, Koperasi Desa, dan Sekolah Rakyat
Ekonomi Hijau Indonesia: Strategi, Perpres 110/2025, dan Dampaknya
Ismail Fahmi Ungkap Penggiringan Opini Demo DPR di Sidang MKD: Analisis Media Sosial