"Kalau ada bupati atau wali kota mau libur (saat Lebaran) izin dulu. Siapa tahu ada menteri yang datang ke tempat kalian," ujarnya.
Luthfi juga menyoroti keberadaan rest area yang sering menjadi titik jenuh bagi pemudik.
Banyak pemudik yang menghabiskan waktu lama untuk makan bersama keluarga, sehingga berpotensi menyebabkan antrean panjang di jalan tol.
"Rest area jadi seksi bagi pemudik untuk leyeh-leyeh. Jadi tempat titik jenuh, makan dengan keluarga, akhirnya ndak mau diusir sehingga antrean panjang di tol," imbuhnya.
146 Juta Pemudik, Jateng Jadi Jalur Utama
Kapolda Jateng, Irjen Ribut Hari Wibowo, menyebut sebanyak 52 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 146 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025.
Dari jumlah tersebut, sepertiganya akan melintasi wilayah Jawa Tengah.
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran, 12.322 personel akan diterjunkan oleh Polda Jateng.
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan mengerahkan 1.867 personel TNI untuk membantu pengamanan mudik Lebaran 2025 di berbagai titik strategis.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?
Pesan Natal Kardinal Suharyo: Seruan Pertobatan Pejabat di Tengah Maraknya Kepala Daerah Diciduk KPK