PARADAPOS.COM - Suasana penuh semangat terlihat di Labschool Cirendeu saat para siswa-siswi kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lewat potongan video yang diterima redaksi, terlihat seorang siswa bernama Lionel menggambar sosok Anies di sebuah kertas. Dalam gambar tersebut Anies ditampilkan bak superhero.
"Anies di mataku begini nih kuat masa depan negara kita nih. Mas Anies number one," kata siswa tersebut seperti dikutip redaksi, Jumat 18 April 2025.
Anies terlihat tersenyum hangat dan menghampiri siswa tersebut. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Lionel langsung memeluk Anies dan meminta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu membubuhkan tanda tangan di karyanya.
Momen ini menjadi sorotan warganet karena menunjukkan bahwa ketokohan Anies Baswedan masih melekat kuat, bahkan di kalangan pelajar. 
Meski kalah Pilpres 2024 dan gagal kembali mencalonkan diri sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024, tidak membuat nama Anies Baswedan menjadi redup.
Kehadiran Anies di berbagai acara masih menarik perhatian publik dan mendapat sambutan hangat dari para pendukungnya. Bagi banyak orang, Anies tetap menjadi sosok yang menginspirasi meskipun tidak lagi berada di panggung politik.
Sumber: rmol
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jalan Trans Halmahera: Proyek untuk Rakyat atau Akses Tambang Nikel? Ini Dampaknya
Vox Point Indonesia Gelar Rakornas ke-2, Perkuat Peran Umat Katolik Dukung Pembangunan Nasional
Dinamika Politik Jokowi dan Budi Arie: Analisis Pergeseran Kekuatan dan Tantangan Terkini
Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Pro-Kontra, Penolakan, dan Alasan Lengkapnya