PARADAPOS.COM - Polemik soal keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo belum juga mereda.
Di tengah derasnya keraguan publik, nama mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Pratikno, kini mulai disorot terkait dugaan keterlibatannya dalam keabsahan ijazah Jokowi.
Pengamat politik sekaligus Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, secara terbuka menuding bahwa Pratikno adalah sosok yang "menukangi" kehadiran ijazah Jokowi yang kini ramai dipermasalahkan.
Tudingan itu dilontarkan Muslim melalui kanal YouTube MRohman Official pada awal Maret lalu, dan kembali menguat di tengah ribut-ribut terbaru.
Pratikno, yang menjabat Rektor UGM pada periode 2012-2017, bertepatan dengan momen Pilkada Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 saat nama Jokowi melejit di kancah nasional.
Tak heran, dugaan adanya peran besar Pratikno dalam menyiapkan legitimasi akademik Jokowi mencuat.
Apalagi setelah Pratikno diberi posisi strategis sebagai Menteri Sekretaris Negara selama dua periode Jokowi, dan kini berlanjut sebagai Menko PMK di kabinet Prabowo-Gibran.
"Pratikno seperti memegang rahasia besar tentang Jokowi," ungkap Muslim Arbi.
Keterlibatannya disebut bukan hanya soal administrasi, tetapi bagian dari bangunan besar narasi politik Jokowi yang kini juga merambah ke Gibran Rakabuming Raka.
Tekanan terhadap Pratikno makin kuat setelah aktivis demokrasi, Agustio Sulisto, menyatakan dugaan ijazah palsu ini bukan sekadar bisik-bisik liar, melainkan sudah diajukan melalui jalur hukum oleh Eggi Sudjana.
Namun hingga kini, Jokowi belum pernah hadir di persidangan untuk menjawab langsung, sementara pembelaan lebih banyak dilakukan melalui institusi seperti UGM, dengan Pratikno sebagai salah satu pembelanya.
"Jika dugaan ini benar, Pratikno, sebagai konseptor politik utama Jokowi, akan kehilangan kredibilitas total," kata Agustio.
Artikel Terkait
Dukungan Pemerintah Rp 57 Juta/Tahun untuk Keluarga 10 Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Gus Dur & Soeharto
Prabowo Beri Julukan Don Si Kancil ke Dasco & Pesan Legacy untuk Kader Gerindra
Roy Suryo Diperkirakan Lanjut ke Pengadilan Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Jusuf Kalla Buka Suara Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Harus Terima Kenyataan