Jokowi pun sudah menanggapi soal dirinya yang didorong maju jadi caketum PSI dalam kongres PSI pada Juli 2025.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu masih melakukan kalkulasi apabila nanti mendaftar agar tidak kalah.
"Masih, masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau misalnya saya ikut, saya kalah," kata Jokowi di Solo, Rabu 14 Mei 2025.
Jokowi mengatakan belum ikut pendaftaran maju jadi caketum PSI. Sebab, kongres atau Pemilihan Raya PSI akan digelar Juli 2025.
"Belum (mendaftar) kan masih panjang. Sampai Juli. Seingat saya, seingat saya masih Juni atau Juli," tutur Jokowi.
👇👇
PSI Nilai Jokowi Layak
Salah seorang elite PSI Wiliam Aditya Sarana menilai Jokowi layak jadi Ketum PSI.
Ia mengatakan demikian karena kinerja nyata Jokowi sudah terlihat sejak jadi Gubernur Jakarta hingga Presiden RI dua periode 2014-2024.
William bilang kader PSI layak memberikan Jokowi tempat istimewa.
“Menurut kami, Pak Jokowi juga sudah memberikan kontribusi salah satunya menggagas ‘Partai Super Terbuka’ yang menginspirasi kami mengadakan pemilihan raya ini. Oleh karena itu, wajar apabila kader PSI memberikan tempat yang istimewa baginya di sini,” kata William dalam keterangannya, Jumat, 16 Mei 2025.
Dia menuturkan agenda kongres atau Pemilihan Raya pada Juli nanti akan memilih ketum.
Ia menyebut ada konsep e voting dengan aplikasi dalam memilih figur ketum.
"Sesuai dengan konsep ‘Partai Super Terbuka’ yang pernah dibicarakan oleh Pak Jokowi beberapa waktu lalu,” ujar William.
Kata William, seluruh kader PSI tanpa terkecuali bisa memilih figur yang akan jadi ketua umumnya.
Dengan cara one man one vote itu maka pemilihan ketua umum akan berlangsung secara terbuka, langsung, dan transparan.
“Dalam rangka memudahkan semua anggota untuk menggunakan hak pilihnya, maka kami akan menggunakan aplikasi e-voting yang bisa diakses di seluruh Indonesia,” tutur William.
Sumber: VIVA
Artikel Terkait
PP Himmah Dukung Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Permainan Survei
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro