"Tidak masalah saya dipecat, bagi saya, Pak Jokowi adalah harapan untuk Indonesia yang lebih baik," ujarnya ketika itu.
Sekarang, Nusron kembali menyita perhatian setelah namanya ikut terseret dalam isu munaslub Partai Golkar guna memilih ketua umum baru menggantikan Bahlil Lahadalia.
Nusron disebut terlibat dalam komunikasi dengan Istana untuk menggulingkan kepemimpinan Partai Golkar saat ini.
Namun, Nusron yang menjabat Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian DPP Partai Golkar, membantah rumor tersebut.
"Pertama saya tidak tahu menahu tentang isu tersebut," tegas Nusron.
Bahkan Nusron menegaskan, di Istana tidak pernah ada pembicaraan mengenai pergantian kursi ketua umum Partai Golkar.
"Sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya, atau kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang munaslub," ujarnya menegaskan.
Bahlil Lahadalia selaku Ketua Umum Golkar saat ini juga sudah merespons isu munaslub partainya.
"Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya, piye toh (gimana sih)," kata Bahlil usai menghadiri Musda XI Partai Golkar Kalsel, Minggu (3/8/2025). Nusron juga hadir di forum tersebut.
Bahlil dan Nusron terlihat kompak dalam perhelatan partai lima tahunan sekali di Kalsel tersebut.
Adapun Bahlil Lahadalia resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Munas XI yang digelar pada 20-21 Agustus 2024.
Saat itu dia terpilih secara aklamasi dan menggantikan Airlangga Hartarto yang mendadak mengundurkan diri.
Sumber: JPNN
Artikel Terkait
Wacana Budi Arie Masuk Gerindra: Settingan Jokowi untuk Dua Periode Prabowo-Gibran?
Prabowo Ksatria: Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, Bukti Sikap Negarawan
Relawan Kesehatan Tuntut Pencabutan Perpres 82/2018: Pasal 63 Dinilai Diskriminatif
Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan 534 Hektar di Surabaya Pasca MKD