Pengamat Sarankan Wapres Gibran Kuliah S2 di UI, UGM, atau Binus: Untuk Perbaiki Citra Diri di Mata Publik!

- Selasa, 05 Agustus 2025 | 12:05 WIB
Pengamat Sarankan Wapres Gibran  Kuliah S2 di UI, UGM, atau Binus: Untuk Perbaiki Citra Diri di Mata Publik!

"Saya kan manggilnya Kang Mas, maaf kang mas Gibran saya belum mandi, apa dia bilang, aku juga belum mandi," ucapnya.


Dalam diskusi empat mata itu, Gibran dengan lugas menjawab pertanyaan soal strategi menaikkan Pendapatan Daerah Bruto (PDB) Solo dalam waktu dua tahun.


"Ia juga mengakui bahwa sebagai anak Presiden, ia memiliki kemudahan akses. Jadi ngobrol, saya tanya gimana caranya dua tahun naikin PDP Solo? Saya ngomong apa adanya, empat mata," tukasnya.


"Jawaban dia, saya kna anak Presiden, mas Ibas, mas AHY, mbak Puan, mas Ilham, semua anak Presiden. Wajarlah anak Presiden dikenalin sama Menteri anu, anu, Sultan anu, wajar dong gitu," sambung dia.


Saat menjadi Walikota, kata Mardigu, Gibran berdasarkan pengakuannya, mulai mengontek jaringannya tersebut. Menceritakan tentang program yang bakal dijalankan.


"Nah waktu saya jadi Walikota, saya WA, telpon, program ini program itu, eh ada satu dua tiga yang nyantol. Asal itu selalu saya undang pak Ganjar, pak Ganjar jarang datang. Akhirnya jadilah ini, ini. Salah gak saya memanfaatkan fasilitas itu?," Mardigu mengikuti gaya bicara Gibran.


Mardigu juga menyinggung persiapan Gibran menjelang debat Pilpres. Meski debat tinggal beberapa jam lagi, Gibran tetap tenang berdiskusi.


"Itu jam 7 dia mau live debat Pilpres kemarin, udah tiga jam ini, saya bilang Kang Mas jam 7 nanti debat, belum siap-siap?," bebernya.


Hal tidak terduga justru ia dapatkan dari jawaban Gibran. Putra sulung Jokowi itu malah santai dan tetap melanjutkan diskusi.


"Dia bilang gak apa-apa ngobrol aja. Banyak yang didiskusikan. Dalam hati saya bilang ini orang pura-pura bodoh apa gimana yah. Karena semua pertanyaan saya bisa dia jawab dengan taktis. Ini kan di luar dari image," terangnya.


Mardigu juga menyoroti sisi rendah hati Gibran, yang bahkan membukakan pintu taksi untuknya.


"Pas taksi datang dibukain pintu sama Gibran, saya bilang gak usah mas. Saya masuk dia tutup pintu. Sopir taksi sampai bilang itu pak Gibran?," tandasnya.


Di akhir pertemuan, Mardigu sempat bertanya apakah ia perlu mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto. 


Gibran menyarankan untuk tidak perlu, dengan alasan menjaga dukungan publik.


"Kalimat terakhir saya bilang, saya harus deklarasi gak kalau saya dukung pak Prabowo? Gak usah kata dia, nanti follower pada ninggalin," jelasnya.


Menurut Mardigu, Gibran memiliki potensi besar, dan penting bagi lingkungan sekitarnya untuk memberikan bimbingan.


"Karena kan kalau kita NKRI harus lurus, dia ini panji negara saat ini. Jadi kewajiban kita bukan sekadar mengkritik tapi juga meluruskan dan mengajari, membantu," kuncinya.


[VIDEO]


Kejujuran Bosman tentang Mas Gibran 👍👏 pic.twitter.com/T5vWCUmFpL


SumberFajar

Halaman:

Komentar