“Karena pada menit ke 3 lebih 55 detik, Ova mengatakan hal-hal yang terjadi setelah proses pendidikan dan setelah proses pendidikan dan kelulusan tahun 1985 di UGM termasuk pemanfaatan dan perlindungan terhadap ijazah merupakan tanggung jawab yang bersangkutan sebagai seorang alumni,” papar Roy.
Menurut Roy pernyataan ini seakan UGM mau lepas tangan dan hal ini juga disampaikan oleh Prof. Wening Udasmoro yang merupakan Wakil Rektor UGM.
Wening menyampaikan bahwa dalam podcast yang juga diikuti oleh Ova mengumpamakan jika alumni Universitas Oxford, kemudian tiba-tiba itu dicetak lagi, Oxford tidak bertanggung jawab.
Roy menyampaikan sepertinya di sini seperti sebuah skenario seolah-oleh ijazahnya hilang, kemudian dicetak lagi.
“Itupun tetap salah karena jika ijazah hilang tidak diperbolehkan dicetak ulang, karena jika tersebut ijazah hilang harus dikeluarkan surat pengganti ijazah,” jelasnya.
Dalam podcast tersebut, Roy menyayangkan kenapa tim komunikasi UGM malahan menjebloskan serta menjatuhkan Rektor dan jajarannya dengan video tersebut.
👇👇
Sumber: Disway
Artikel Terkait
Darurat Sampah Indonesia: Penanganan Baru 24%, Menteri Tetapkan Status Darurat
Ijazah S1 Jokowi Diklaim Palsu oleh Sosiolog Hukum UNJ: Fakta & Analisis Hukum
UGM Tolak Uji KHS Jokowi oleh Pihak Eksternal, Dituding Proteksi Presiden di Sidang KIP
Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia