Igun juga menolak anggapan pertemuan di Istana Wapres berhasil meredam kemarahan para pengemudi ojol.
Ia menilai langkah Setwapres justru memperkeruh suasana karena menghadirkan pihak yang tidak jelas mewakili siapa.
"Tidak. Jadi kami menilai inilah kecerobohan dari Setwapres. Dengan mengundang pihak yang tidak diketahui siapa oleh ojek online," ujarnya.
Menurut Igun, langkah itu hanya menambah opini negatif di kalangan pengemudi dan seolah-olah sudah ada perdamaian, padahal proses hukum atas tragedi Affan Kurniawan belum tuntas dan olah TKP pun belum dilakukan.
Ia menyebut narasi damai yang ditampilkan sebagai bentuk pengalihan dari peristiwa sebenarnya.
Ia kemudian meminta Gibran melibatkan asosiasi resmi pengemudi ojol jika ingin berdialog.
"Kami enggak ngerti apa motifnya atau tujuannya, tapi yang pasti nih tidak ada koordinasi antara Sekretariat Wapres dan wapres terhadap kami sebagai lembaga. Kami ini lembaga, bukan perorangan," tambahnya.
👇👇
Hmmm, ini Gibran ketemu ojol kapan ya? pic.twitter.com/ZIRSHSEOoD
Heboh Orang-orang yang Melakukan Pertemuan dengan Wapres Gibran, diduga bukan Ojol, Lalu siapakah mereka? pic.twitter.com/vMnd7VTUjB
Ojol termul...terawat dengan baik. Baju kinclong, sepatu kinclong , muka juga glowing .😅
Gibran...gibran....Mbok nek bikin pencitraan itu jangan plek banget sama bapakmu.😆 pic.twitter.com/GR151JkGBj
Kematian Affan Kurniawan coba diambil keuntungan oleh Gibran Rakabuming dengan Ojol-Ojolannya.. Mana kalian bukan representasi ojol yang berjuang dengan debu dan aspal setiap harinya..
Menjijikan kelakuan kalian!!! pic.twitter.com/PKCghZbyoD
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Darurat Sampah Indonesia: Penanganan Baru 24%, Menteri Tetapkan Status Darurat
Ijazah S1 Jokowi Diklaim Palsu oleh Sosiolog Hukum UNJ: Fakta & Analisis Hukum
UGM Tolak Uji KHS Jokowi oleh Pihak Eksternal, Dituding Proteksi Presiden di Sidang KIP
Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia