PARADAPOS.COM - Peristiwa penjarahan yang menimpa rumah anggota DPR RI, Ahmad Sahroni (non-aktif di partai) pada Sabtu (30/8/2025) lalu, kembali jadi perbincangan hangat.
Hal itu menyusul pengakuan staf pribadi Sahroni, yang membantah bosnya melarikan diri ke keluar negeri padahal sebetulnya sembunyi di toilet.
Pernyataan itu membuat publik geram dan tidak percaya sebab ketika kerusuhan demo terjadi, beredar foto diduga Ahmad Sahroni sedang berada di bandara disebut hendak pergi ke Singapura.
Rumah Sahroni yang jadi sasaran amuk massa berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penjarahan terjadi, dipicu pernyataan kontroversial Sahroni menyebut masyarakat yang ingin membubarkan DPR memiliki “mental tolol”.
Ucapan tersebut memicu gelombang kecaman publik, terutama setelah mencuatnya isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah.
Pengakuan Staf Sahroni
Sejak hari Kamis (25/9/2025) lalu, sejumlah akun Instagram seperti @vocazine dan @pembasmi.kehaluan.reall, me-repost wawancara staf pribadi Sahroni bernama Tabroni yang menceritakan kondisi bosnya ketika penjarahan.
Tabroni membantah Sahroni melarikan diri ke keluar negeri, tapi anggota dewan itu berada di rumah bersama sejumlah tamu.
Saat massa datang, Sahroni bersama staf dan tamu berlari ke rooftop (atap rumah).
Di rooftop tersebut, terdapat kamar mandi dan Sahroni pun masuk ke dalamnya.
Delapan orang terjebak di sana, termasuk Sahroni.
Akibat tidak membawa ponsel, Sahroni sulit dihubungi hingga malam.
Sahroni baru memberi kabar sekira pukul 22.00 WIB, setelah memanjat atap rumah tetangga dan meminjam telepon untuk menghubungi istrinya, Feby Belinda.
Dari penelusuran, pernyataan Tabroni yang dimuat oleh sejumlah akun itu berasal dari wawancara dengan salah satu media online yang diberitakan pada Kamis (25/9/2025).
Artikel Terkait
Klaim Bombshell Rustam Effendi: Anak Dumatno Akui Foto di Ijazah Jokowi adalah Ayahnya
Polda Sumbar Dituding Lamban Tangani Tambang Ilegal di Solok, MAI Ancam Laporkan ke Pusat
Komisi VIII DPR Dukung Teguran Keras PBNU ke Gus Elham Yahya, Sebut Perilaku Tak Pantas
Syahganda Nainggolan Kritik Gibran: Bagusan Jadi Ketua RT - Analisis Lengkap