Mahfud MD Beberkan Dugaan Pidana Korupsi di Proyek Kereta Cepat Whoosh: Prabowo dan Purbaya Diminta Turun Tangan

- Rabu, 15 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Mahfud MD Beberkan Dugaan Pidana Korupsi di Proyek Kereta Cepat Whoosh: Prabowo dan Purbaya Diminta Turun Tangan

"Saya mendukung Purbaya dalam hal ini. Jadi begini, ini masalahnya yang harus dicari secara hukum," kata Mahfud. Ia menambahkan bahwa keputusan Purbaya didukung oleh rakyat dan seharusnya dicarikan jalan keluar agar tidak membebani APBN.

Sejarah Proyek Whoosh yang Dipaksakan

Mahfud mengungkapkan fakta sejarah proyek Whoosh yang awalnya direncanakan bekerja sama dengan Jepang. "Pada awalnya proyek Whoosh ini direncanakan dalam perjanjian G2G antara pemerintah Jepang dengan pemerintah Indonesia dengan bunga 0,1 persen."

Namun tiba-tiba kerja sama dialihkan ke Cina dengan bunga 2 persen yang kemudian membengkak menjadi 3,4 persen. Mantan Menhub Ignatius Jonan disebutkan telah memperingatkan bahwa proyek ini tidak viable, namun justru dipecat dari jabatannya.

Agus Pambagio juga mengaku telah memperingatkan Jokowi tentang ketidakviabelan proyek ini. "Saya sudah menjelaskan bahwa ini mahal sekali, nggak bakalan bisa dibayar. Tapi Pak Jokowi ngotot," ujar Agus.

Dukungan untuk Tindakan Hukum

Mahfud berharap Presiden Prabowo Subianto mendukung penegakan hukum dalam mengungkap dugaan korupsi proyek Whoosh. Ia menilai langkah Prabowo dalam menangani kasus korupsi lain seperti kasus Reza Khalid dan korupsi timah di Bangka Belitung menunjukkan komitmen anti korupsi.

"Saya lebih cenderung selesaikan pidananya agar bangsa ini tidak terbiasa membiarkan orang bersalah," tegas Mahfud. Ia menekankan pentingnya penyelesaian hukum tanpa pandang bulu untuk menjaga kedaulatan bangsa.

Sumber: Wartakota

Halaman:

Komentar