"Ketika ekonominya buruk mereka nggak suka pemerintah, makanya banyak demo besar-besaran. Tapi ketika balik, mereka juga senang ke pemerintah," bebernya. Hal ini, dalam pandangannya, membuktikan bahwa kebijakan yang diambilnya efektif.
Gaya Komunikasi Koboi atas Restu Presiden
Menanggapi label "koboi" yang disematkan padanya, Purbaya menegaskan bahwa segala tindakannya telah mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos bukanlah bentuk pembangkangan, melainkan perpanjangan tangan dari presiden.
"Jadi sepertinya saya koboi. Tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah, Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden. Jadi saya gak berani gerak sendiri," tegasnya. "Jangan dianggap saya koboi. Saya hanya perpanjangan tangan Bapak Presiden."
Kritik Awal dari Hasan Nasbi
Sebelumnya, Konsultan Politik Hasan Nasbi dalam sebuah video di Instagram Total Politik menyoroti ketegangan antara Menkeu Purbaya dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia menilai ketegangan seperti itu tidak boleh berlarut-larut.
"Kalau kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidaksolidan pemerintah, padahal soliditas pemerintah itu penting sekali," kata Hasan. Ia memperingatkan bahwa situasi tersebut, jika terus dipelihara, dapat menimbulkan kesan pemerintah yang lemah dan mudah diadu domba, yang berbahaya bagi stabilitas.
Sumber: fajar.co.id
Artikel Terkait
Andrinof Chaniago Dipecat Jokowi? Ini Fakta di Balik Pertanyaannya Soal Proyek Whoosh
Mark Up Whoosh & Projo: Politisasi Isu untuk Serang Jokowi Terungkap!
Menkeu Sri Mulyani Gempur Importir Thrifting Ilegal: Saya Akan Tangkap yang Bandel Duluan!
Said Didu Bentak KPU: Kalian Waras?! Hanya Teguran untuk Sewa Jet Pribadi Rp 90 Miliar