Baca Juga: WHO: Tidak Apa-apa Mengakui Bahwa Anda Kesepian!
Pengembang ChatGPT menjelaskan bahwa mereka secara aktif bekerja keras untuk mencegah munculnya konten deepfake dan chatbot yang meniru kandidat.
Langkah-langkah konkret telah diambil, termasuk larangan menggunakan teknologi OpenAI untuk menciptakan citra palsu dari tokoh terkenal, termasuk calon kandidat.
Perusahaan yang juga menerima pendanaan dari Microsoft mengklarifikasi bahwa tidak ada izin yang diberikan untuk penggunaan teknologi mereka dalam pembuatan aplikasi kampanye, pembuatan chatbot yang meniru calon kandidat, atau pembuatan informasi palsu terkait proses pemungutan suara.
Mengoptimalkan AI-Generated Content
OpenAI menjelaskan bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi untuk meningkatkan akurasi hasil yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.
Verifikasi konten berbasis gambar menjadi prioritas utama, dan OpenAI berkolaborasi dengan Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), yang melibatkan perusahaan terkenal seperti Adobe, Getty, Amazon, dan investor OpenAI, yaitu Microsoft.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: gorontalopost.jawapos.com
Artikel Terkait