"Sebaliknya, kami sangat mendorong individu dan organisasi untuk mengandalkan alat dekripsi dan sumber daya yang tersedia melalui upaya kolaboratif. Sehingga memungkinkan mereka mendapatkan kembali data tanpa harus memenuhi pemerasan," tambahnya.
Baca Juga: Acer Hadirkan Teknologi Stereoscopic 3D SpatialLabs di Laptop dan Monitor Gaming Terbaru
Adapun ransomware adalah perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi data pengguna dan meminta pembayaran untuk mengembalikannya.
Penjahat siber terus memperkenalkan modifikasi ransomware baru pada tingkat yang mengkhawatirkan, dengan Kaspersky mengidentifikasi lebih dari 4.000 file ransomware baru pada bulan Oktober 2023 saja.
Baca Juga: Anker Perkenalkan Power Bank Mini Buat iPhone 15: Ngecas 30 Menit Baterainya Bisa Terisi Segini
Jumlah ini 2,5 kali lebih banyak dibandingkan pada bulan November 2022 (1.602). Hal ini menggarisbawahi pentingnya upaya perlindungan yang kuat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: teknoplay.id
Artikel Terkait