Baca Juga: Perbaikan JLS Cilegon Kembali Habiskan Rp 67 Miliar, Gunakan Dana Inpres Jalan Daerah Tahun 2024
Platform ini memiliki antarmuka dan fitur yang mirip dengan media sosial saat ini, memungkinkan pengguna untuk berbagi foto, video, dan saling berkomentar di akun teman-teman mereka.
Namun, seiring dengan munculnya platform media sosial lain yang semakin populer, Friendster mulai ditinggalkan oleh pengguna.
Meskipun pada tahun 2003 Google pernah menawarkan 30 juta dolar untuk membeli Friendster, tawaran tersebut ditolak.
Baca Juga: Pasca Dikosongkan, Kontraktor Revitaliasi Pasar Anyar Kota Tangerang Lakukan Pemagaran
Pada tahun 2009, Friendster dijual ke perusahaan Malaysia, MOL Global, dengan harga 40 juta dolar. Setelah itu, Friendster mengalami transformasi menjadi situs web game online.
Pada 31 Mei 2011, data pengguna Friendster yang masih tersimpan dihapus, dan platform ini akhirnya ditutup pada tahun 2015.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait