"Kosmetik anti-jerawat biasanya mengandung antibiotik, yang dapat meningkatkan resistensi antibiotik. Tren baru-baru ini adalah peningkatan penggunaan ramuan alami untuk perawatan kulit, sehingga inovasi ini menjadi peluang besar," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mikro-partikel kitosan yang diisolasi dari cangkang udang atau kepiting diketahui memiliki sifat antimikroba dan penyembuhan luka, sehingga cocok sebagai bahan aktif. Pegagan juga diakui sebagai penyembuh luka yang efektif dan dapat mengurai lemak.
"Kulit manggis, yang selama ini digunakan dalam pengobatan tradisional untuk anti-diare, infeksi kulit, dan penyembuhan luka, juga diketahui memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi," tambahnya.
BRIN bekerja sama dengan PT Mustika Ratu untuk melakukan penelitian dan survei kepada responden mengenai efektivitas ekstrak kulit manggis, pegagan, dan kitosan dalam mengurangi atau menyembuhkan jerawat.
"Menurut penilaian responden, mikro-partikel kitosan-ekstrak kulit manggis dan kitosan-ekstrak pegagan memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dan membantu penyembuhan luka jerawat," ujar Susi.
Selain itu, aplikasi mikro-partikel kitosan-ekstrak kulit manggis dan kitosan-ekstrak pegagan dalam gel anti-jerawat juga terbukti secara in vitro mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes (penyebab jerawat).
"Penilaian responden terhadap produk ini secara umum menunjukkan bahwa produk ini baik dan dapat diterima oleh semua responden, tanpa adanya laporan efek samping selama penggunaan. Oleh karena itu, semua responden menganggap produk ini aman untuk digunakan," tutupnya. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait