paradapos.com - Ahli Madya dari Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PR BBOOT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Susi Kusumaningrum menciptakan pengobatan jerawat alami dengan menggunakan ekstrak dari kulit manggis dan limbah cangkang udang.
"Partikel mikro dari kitosan atau limbah hewan krustasea (termasuk udang), ekstrak kulit manggis, dan daun pegagan diketahui memiliki bahan aktif anti-jerawat, dan jumlah bahan alami tersebut mencukupi di Indonesia," ujar Susi saat diskusi BRIN secara daring di Jakarta pada hari Rabu (19/12) lalu.
Susi menekankan urgensi saat ini di Indonesia, di mana lebih dari 80 persen bahan baku kosmetik, baik yang aktif maupun pelarut, masih diimpor.
Oleh karena itu, ketersediaan bahan baku alami yang aktif dan formulasi anti-jerawat masih diperlukan untuk mengatasi masalah kulit di Indonesia.
"Diperlukan alternatif yang aman, berkualitas tinggi, dan terjangkau, sehingga ekstraksi kulit manggis, pegagan, dan cangkang udang atau krustasea ini bisa menjadi bahan baku untuk obat jerawat atau perawatan kulit yang bermanfaat bagi masyarakat," ungkapnya.
Prevalensi jerawat di Indonesia terus meningkat, dengan jerawat menempati urutan kelima setelah masalah kulit kusam, komedo, pori-pori kulit membesar, dan jerawat hitam.
"Persentase jerawat pada Generasi Z mencapai 46,2 persen, Generasi Y sekitar 36,86 persen, dan Generasi X sekitar 14,5 persen," katanya.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Susi, pasar kosmetik anti-jerawat cukup tinggi, mencapai sekitar 4,46 miliar Dolar AS pada tahun 2022, dan diperkirakan akan tumbuh sekitar 9,1 persen hingga tahun 2030.
Artikel Terkait