Dalam konteks ini, pihaknya berharap sinergi yang kuat antara stakeholder, komunitas industri, dan pelaku pendidikan. Untuk memberikan dorongan signifikan untuk mencapai target industrialisasi 2024. Dengan dukungan komunitas film, ekspor, budaya, serta sektor lainnya, NTB diharapkan dapat tampil sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. ”Salah satu target diskusi kami, komunitas industri ini berharap kepada Disperin atau Pemprov NTB bisa segera merealisasikan banyak hal,” bebernya.
Baca Juga: RSUD Provinsi NTB Raih Predikat Pelayanan Publik Prima dari KemenPAN-RB
”Seperti menghidupkan kembali Meninting Bike Park. Sebab semuanya sepakat untuk bisa mengembangkan dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sejumlah komunitas yang dihadirkan dalam diskusi tersebut. Di antaranya komunitas Basement, Youtuber Lotim. Kemudian komunitas Bisa Ekspor Lombok, IOT Mataram NTB, Cinta Berkain Indonesia, Ramekan.id, Asosiasi Kopi, NICe, Lombok Phonegraphy. Ada juga Bengkel Aktor Lombok, Art Community, We Save NTB, Cendikia Robotic, dan Besiru. (fer/r9)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lombokpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat