Melalui program ini, menyampaikan pesan tentang pentingnya etika berkendara dan menghormati aturan lalu lintas tidak lagi menjadi tanggungjawab kepolisian saja, guru pendidik ataupun instruktur safety riding, tetapi juga melibatkan siswa sebagai pengaruh positif untuk teman sebaya menjadi kunci dalam menciptakan budaya keselamatan di jalan raya dikalangan pelajar.
“Mengundang ahli keselamatan berkendara atau perwakilan kepolisian untuk memberikan pendidikan keselamatan tetap kami jalankan, di perkuat partisipasi siswa sebagai role model dalam memberikan informasi keselamatan ke teman sebaya,” jelas Yusufa pembina safety riding SMKN 1 Bulakamba.
Dalam upaya menjadikan keselamatan berkendara sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari pelajar, public speaking menjadi alat yang efektif.
Dengan memberikan pemahaman, mengedukasi, dan memberikan contoh nyata, kita dapat bersama-sama menciptakan generasi yang lebih sadar akan keselamatan di jalan raya dan sebuah keuntungan untuk sekolah binaan karena selalu dipandu untuk mengembangkan dan menerapkan Budaya Keselamatan Astra Motor Jawa Tengah dan Astra Honda Motor.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayosolo.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat