Baca Juga: Pungutan Retribusi Ruang Terbuka Hijau di Luwuk Kian Rancu
Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan memutar potensi kandungan migas dengan jumlah sumber daya yang akan dibuktikan kurang lebih 40 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent) dari 2 target formasi.
Dikutip dari laman resmi SKK Migas, program pengeboran sumur eksplorasi direncanakan kurang lebih 80 hari sampai dengan tes produksi selesai.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro menerangkan, SKK Migas berharap pengoboran sumur Julang Emas (JLE)-001 dapat menemukan cadangan migas yang masif.
Baca Juga: Cerita Wabup Furqanuddin Masulili Soal Masa Kejayaan Koperasi di Kabupaten Banggai
Dengan begitu memberikan kontribusi nyata bagi negara untuk mendukung program 1 Juta Barel (BOPD) dan 12 Miliar kaki kubik gas (BSCFD) pada tahun 2030.
Hudi juga menyampaikan kegiatan tersebut menjadi titik awal yang luar biasa di awal tahun 2024, karena eksplorasi yang masif tentu dapat memberikan dampak positif dan upaya yang dilakukan untuk menaikan produksi migas nasional.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sangalu.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat