PARADAPOS.COM - Pengamat politik dan media Asia Tenggara, Buni Yani, mengungkapkan kecurigaannya terhadap perlakuan istimewa aparat kepolisian terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus dugaan ijazah palsu yang tengah disorot publik.
Dalam pernyataannya, Buni Yani menyebut pemeriksaan Jokowi oleh penyidik Bareskrim Polri berlangsung sangat singkat—hanya sekitar satu jam dengan 22 pertanyaan. Namun bukan hanya soal waktu pemeriksaan yang jadi sorotan, melainkan juga fakta bahwa ijazah Jokowi yang sempat diserahkan sebagai barang bukti, kini justru diambil kembali oleh yang bersangkutan.
“Sejak kapan barang bukti yang sudah disita untuk keperluan penyelidikan bisa diambil kembali oleh terlapor?” ujar Buni kepada media, Rabu (21/5/2025).
“Ini bukan praktik hukum yang lazim dan justru menimbulkan pertanyaan besar: apakah ada upaya melindungi Jokowi dari jeratan hukum?” tanya Buni Yani.
Ia menegaskan bahwa tindakan seperti ini dapat memperburuk citra kepolisian sebagai lembaga penegak hukum yang independen. Masyarakat pun, menurutnya, tidak akan tinggal diam melihat dugaan ketidakadilan ini.
“Rakyat menuntut kepolisian berlaku adil dan tidak menjadi alat kekuasaan Jokowi, seperti yang terjadi selama 10 tahun masa pemerintahannya,” tegas Buni Yani.
Diketahui, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali mendatangi Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025).
Selain menjalani pemeriksaan, Jokowi juga mengambil ijazah yang sebelumnya diserahkan kepada penyidik sebagai bagian dari proses hukum terkait tuduhan ijazah palsu.
Seusai pemeriksaan, Jokowi muncul di hadapan awak media sambil membawa sebuah map berwarna hitam.
Ia menyebut bahwa map tersebut berisi ijazah miliknya yang dulu sempat diminta penyidik.
“(Selain diperiksa) sekaligus saya mengambil ijazah yang saat yang lalu diantarkan kepada Bareskrim dan sudah saya ambil,” ujar Jokowi di lobi Bareskrim, Selasa.
Sumber: jakarta1
Artikel Terkait
Roy Suryo Diperiksa 9 Jam sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Ini Hasilnya
Istri Abdul Wahid Buka Suara ke UAS: Uang Sitaan KPK Rp 1,6 M Bukan Korupsi, Tapi Tabungan Berobat Anak
Susno Duadji Buka Suara Soal Ijazah Jokowi & Kasus Roy Suryo: Analisis Hukum Terkini
Mahfud MD Prediksi Vonis NO untuk Roy Suryo, Beberkan Alasan Hakim Harus Balikkan Logika Hukum