PARADAPOS.COM - Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara kembali mengguncang publik.
Ketua Umum DPP Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB), Erick Sitompul, angkat bicara dan mendesak KPK bertindak tegas, transparan, serta menyelidiki seluruh pihak yang diduga terlibat—termasuk Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Dalam OTT yang dilakukan pekan ini, lima orang pejabat dari Dinas PUPR Sumut dan dua petinggi kontraktor ditangkap, termasuk Kepala Dinas PUPR, Topan Opaja Ginting.
Namun di balik operasi ini, muncul desakan publik yang semakin lantang agar KPK tidak tebang pilih dalam penegakan hukum.
“KPK jangan cuma berani tangkap anak buahnya saja, tapi harus berani juga periksa Bobby kalau memang ada indikasi keterlibatan. Jangan takut karena dia menantu siapa. Rakyat muak!” tegas Erick Sitompul dalam pernyataannya kepada media, Rabu (2/7).
Erick mengaku geram melihat berbagai kejanggalan dalam proses tender proyek serta kedekatan Bobby dengan beberapa tersangka.
Ia menyebut, banyak suara publik—baik dari Sumut maupun Jakarta—yang mencurigai adanya peran lebih besar dari sekadar pelaksana teknis di balik kasus suap ini.
“Warga Sumut berhak tahu kebenaran. Jangan biarkan spekulasi liar berlarut-larut. Kalau Bobby memang tak bersalah, buktikan lewat pemeriksaan terbuka. Kalau bersalah, jangan lindungi!” tambahnya.
Menurut Erick, kepercayaan masyarakat terhadap KPK sudah sangat rendah dalam lima tahun terakhir.
Ia menilai KPK kehilangan taji dalam pemberantasan korupsi dan kerap terjebak dalam permainan politik kekuasaan.
“Kalau sekarang KPK tidak berani bertindak, jangan salahkan rakyat kalau makin apatis dan menganggap KPK sudah mati suri,” ujarnya tajam.
Sebagai warga asal Sumatera Utara yang telah puluhan tahun bermukim di Jakarta, Erick menyatakan rasa muaknya terhadap siklus korupsi yang terus berulang di tanah kelahirannya.
“Gubernur Sumut sudah dua kali masuk bui karena KPK, Wali Kota juga kena. Mau hattrick? Kalau ini terjadi lagi, benar-benar keterlaluan dan mempermalukan Sumut di mata nasional!” tukasnya.
Erick juga mengapresiasi semangat Presiden Prabowo dan Kejaksaan Agung yang kini getol memberantas korupsi.
Namun ia menyindir para pejabat pusat dan daerah yang justru masih asyik main proyek dan lupa diri.
“Pak Prabowo sudah ingatkan, mau anak siapa, partai mana, kalau korupsi akan digilas. Tapi rupanya masih banyak pejabat dan pengusaha hitam yang belum kapok. Mental kolonial!” ujarnya pedas.
Sebagai penutup, Erick memberi pesan keras: “Kalau mau kaya raya, jangan jadi pejabat! Jadi pengusaha aja. Negara ini penuh peluang. Tapi jangan jadi koruptor berseragam negara. Malu sama rakyat!”
KPK Dicap 'Takut' Kekuasaan Jika Urung Periksa Bobby Nasution Menantu Jokowi, MAKI Siap Ajukan Gugatan!
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menegaskan pihaknya akan mengajukan gugatan praperadilan bila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak segera memeriksa Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution.
Boyamin mendesak KPK untuk memeriksa Bobby sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan jalan di Sumut.
“Kalau tidak dipanggil dalam waktu dua Minggu, KPK akan saya gugat praperadilan karena dia saya anggap sudah berlaku tidak adil,” kata Boyamin saat dihubungi, Senin (30/6/2025).
Artikel Terkait
AKBP Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK, Diduga Hambat Pemeriksaan Bobby Nasution
KPK Tegaskan Bobby Nasution Belum Terlibat Kasus Suap PUPR Sumut
Restorative Justice KUHAP Baru untuk Kasus Roy Suryo & Ijazah Palsu Jokowi
Dugaan Tambang Ilegal di Maluku Utara: Dampak Lingkungan & Desakan ke Satgas