Mekanisme komunikasi militer ini memiliki peran krusial sebagai alat pencegahan eskalasi konflik dan kesalahpahaman antara kedua kekuatan militer terbesar dunia. Keberfungsian saluran ini dianggap vital untuk menjaga stabilitas keamanan regional.
Respons dan Harapan Tiongkok
Laksamana Dong Jun menggambarkan pembicaraan dengan Menteri Hegseth sebagai "berhasil" dan menyampaikan harapan bahwa Washington akan konsisten mematuhi komitmennya dalam kebijakan terhadap Tiongkok. Secara khusus, Dong menekankan pentingnya AS tidak melakukan pembatasan terhadap Tiongkok dan tidak mendukung gerakan kemerdekaan Taiwan.
Meskipun Amerika Serikat secara resmi mengakui kebijakan "Satu Tiongkok", Washington terus menjalin kerja sama militer dan memasok persenjataan ke Taiwan. Kebijakan inilah yang kerap menjadi sumber ketegangan dalam hubungan bilateral kedua negara.
Pemulihan komunikasi militer ini dipandang sebagai langkah positif menuju de-eskalasi ketegangan dan peningkatan transparansi antara kedua negara, yang hubungannya telah mengalami pasang surut dalam beberapa tahun terakhir.
Artikel Terkait
61 Tentara Israel Bunuh Diri Sejak Perang Gaza, Data & Fakta Terbaru
Viral Patung Liberty Roboh di Brasil: Fakta, Penyebab, dan Kronologi Lengkap
Ahmed El Ahmed: Pahlawan Muslim Bondi, Donasi Tembus Rp16 Miliar Usai Selamatkan Korban Penembakan
Penembakan Bondi Sydney: Rabbi Pendukung Israel Tewas dalam Serangan Teror