"Kita harus melakukan segala upaya untuk menjaga kemungkinan solusi dua negara yang akan mempertemukan Israel dan Palestina dalam perdamaian dan keamanan," kata Macron.
Lebih lanjut, Macron juga mengatakan Prancis siap berkontribusi pada 'misi stabilisasi' di Gaza dan menyerukan pemerintahan transisi yang melibatkan Otoritas Palestina (PA) yang akan mengawasi pembubaran Hamas.
Dia mengatakan Prancis hanya akan membuka kedutaan besar untuk negara Palestina ketika semua sandera yang ditawan Hamas dibebaskan dan gencatan senjata telah disepakati.
Prabowo Standing Ovation
Aksi Prabowo memberikan tepuk tangan ketika Macron mengumumkan Prancis mengakui Palestina diikuti para delegasi Indonesia. Prabowo berdiri sambil menepuk kedua tangannya.
Adapun anggota delegasi Indonesia yang ikut standing ovation di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
Apresiasi sama diberikan oleh hampir seluruh delegasi peserta KTT, termasuk Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour.
Prabowo juga menyampaikan pidato dalam KTT ini. Prabowo menekankan dunia harus mengakui Negara Palestina.
"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza," kata Prabowo dalam bahasa Inggris di Markas PBB.
Prabowo mengatakan prioritas utama saat ini adalah mengakhiri perang. Prabowo menekankan perdamaian harus segera dicapai.
"Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan Indonesia siap mengambil langkah menuju perdamaian. Indonesia juga bersedia mengirimkan pasukan perdamaian.
"Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian," katanya.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
Trump Ingin Bantu Zohran Mamdani Pimpin New York, Tapi...
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York: Sebuah Kemenangan Bersejarah yang Tuai Pro-Kontra
Zohran Mamdani: Wali Kota Pertama Syiah di NYC & Polemik dengan Trump
AS dan Tiongkok Sepakat Buka Kembali Komunikasi Militer, Putus 3 Tahun