Patriot Bond: Obligasi 2% untuk Pelaku Usaha, Apa Keuntungan dan Bedanya dengan SBN Ritel?

- Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:05 WIB
Patriot Bond: Obligasi 2% untuk Pelaku Usaha, Apa Keuntungan dan Bedanya dengan SBN Ritel?

Patriot Bond memiliki tenor jangka menengah hingga panjang, yaitu sekitar 5 hingga 7 tahun. Sementara itu, obligasi untuk publik memiliki variasi tenor yang lebih luas, mulai dari jangka pendek (2-3 tahun) hingga jangka sangat panjang (misalnya 30 tahun).

Likuiditas dan Pasar Sekunder

Kebanyakan Patriot Bond tidak diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga pemegangnya biasanya akan menahannya hingga jatuh tempo. Sebaliknya, banyak jenis SBN yang aktif diperdagangkan di pasar sekunder, memberikan likuiditas bagi investor.

Tujuan dan Contoh Penerbitan Patriot Bond

Pemerintah menargetkan dapat mengumpulkan dana hingga Rp50 triliun melalui instrumen ini. Dana yang terkumpul kemudian akan dialokasikan untuk membiayai berbagai proyek strategis nasional yang mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.

Sebagai contoh, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) telah membeli Patriot Bond dengan total nilai Rp500 miliar. Pembelian ini terbagi menjadi dua seri:

  • Seri A: Senilai Rp250 miliar dengan kupon 2% per tahun dan jatuh tempo pada Oktober 2030.
  • Seri B: Senilai Rp250 miliar dengan kupon 2% per tahun dan jatuh tempo pada Oktober 2032.

Beberapa perusahaan besar lainnya juga dilaporkan turut serta membeli Patriot Bond dengan nilai nominal yang berbeda-beda.

Kesimpulan

Patriot Bond merupakan obligasi khusus yang dirancang untuk melibatkan sektor korporasi dalam pembiayaan pembangunan negara. Meski menawarkan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan obligasi ritel, instrumen ini memberikan nilai tambah berupa kontribusi langsung terhadap proyek-proyek strategis nasional. Bagi perusahaan, ini adalah bentuk investasi sosial sekaligus dukungan nyata bagi kemajuan Indonesia.

Halaman:

Komentar