Beberapa alasan yang dikemukakan termasuk ketidakpantasan perilaku, ancaman kekerasan, dan akhlak yang dianggap tidak mencerminkan seorang pemimpin BUMD.
Sebagai Komisaris Transjakarta, publik menuntut pertanggungjawaban dan etika yang lebih tinggi dari Ainul Yaqin.
Rekaman Orasi Kontroversial
Kontroversi ini berawal dari rekaman orasi Ainul Yaqin yang mengenakan jaket Ansor, dimana dia mengancam akan "menggorok leher" siapapun yang menghina kiai dan ulama.
Dia juga menyebut bahwa halal darah mereka yang menghina ulama, dengan mengacu pada peristiwa sejarah penggorokan leher PKI oleh Banser.
Profil dan Jabatan Ainul Yaqin
Selain sebagai Komisaris PT Transjakarta, Muhammad Ainul Yaqin juga menjabat sebagai Ketua GP Ansor DKI Jakarta dan tenaga ahli Menteri Agama RI. Latar belakangnya sebagai hafizh Quran 30 juz semakin menambah kontroversi pernyataannya.
Insiden ini memicu diskusi publik tentang etika pejabat publik dan penggunaan retorika kekerasan dalam berorasi.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban
Abdul Wahid Diciduk KPK: Kisah Pilu Gubernur Riau dari Kuli Bangunan ke Jerat Hukum
Sri Sultan HB X Doakan Regenerasi Keraton Solo, Ungkap Hubungan Erat dengan Yogyakarta
Prabowo Tegaskan Tanggung Jawab Penuh atas Utang & Masa Depan Kereta Cepat Whoosh