Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara langsung meminta agar permasalahan seputar KCJB Whoosh tidak dijadikan alat politik. Beliau menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas proyek kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.
"Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendangnya orang, mungkin ada pihak-pihak yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat," ucap Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat.
Presiden menyatakan telah mempelajari secara mendetail persoalan Whoosh dan memberikan jaminan kepada seluruh pihak, termasuk PT KAI, untuk tidak perlu khawatir. "Rakyat kita layani. Kita berjuang untuk rakyat kita, teknologi semua sarana itu tanggungjawab bersama. Dan itu diujungnya itu tanggungjawab Presiden RI. Jadi saya sekarang tanggungjawab Whoosh," tegasnya.
Whoosh Sebagai Public Service Obligation
Prabowo juga memberikan perspektif penting mengenai konsep layanan transportasi umum. Beliau menekankan bahwa proyek kereta cepat di seluruh dunia, termasuk Whoosh, tidak bisa hanya dikalkulasikan berdasarkan untung rugi semata.
Nilai utama dari sebuah transportasi umum terletak pada manfaat besar yang diberikannya bagi masyarakat luas. "Whoosh itu semua public transport diseluruh dunia jangan dihitung untung rugi, rugi nggak. Hitung manfaat nggak untuk rakyat? Di seluruh dunia begitu. Jadi namanya public service obligation," pungkas Presiden.
Pernyataan ini semakin mengukuhkan komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur transportasi modern yang mengutamakan pelayanan kepada publik.
Artikel Terkait
Viral! Warga Aceh Temukan Butiran Emas di Lumpur Banjir Bandang, Begini Faktanya
10 Aplikasi Payroll Terbaik di Indonesia 2024: Review & Perbandingan Lengkap
Strategi IKN Bebas Malaria: Bangun Sistem Kesehatan Lingkungan Berkelanjutan
7 Cara Mencari Kost Dekat Transportasi Umum: Tips Strategis & Hemat Waktu