Seorang warganet menulis, "Geli banget sama orang yang branding agamis tapi kelakuannya begini. Pelecehan seksual itu dilarang siapa pun pelakunya."
Pengguna lainnya menyindir, "Di agama disuruh jaga pandangan, ini malah minta ditatap."
Tak sedikit pula yang menyayangkan gaya komunikasi ustadzah tersebut yang dinilai masih terjebak dalam pola guyonan lama yang tidak sensitif terhadap isu perlindungan anak. "Dikiranya bisa dakwah modern, ternyata ikut-ikutan gaya lawakan norak," tulis komentar lainnya.
Diskusi Etika dalam Dakwah
Kontroversi ini memicu diskusi serius mengenai batasan etika dalam berceramah, terutama ketika melibatkan anak-anak. Publik menilai bahwa humor dalam forum dakwah semestinya tidak mengorbankan kenyamanan, martabat, ataupun kepolosan anak yang menjadi bagian dari jamaah.
Hingga berita ini diturunkan, Ning Umi Laila belum memberikan pernyataan resmi mengenai video viral tersebut. Tekanan publik semakin besar agar para penceramah lebih berhati-hati dalam memilih gaya komunikasi, termasuk tidak menjadikan anak sebagai objek candaan.
Artikel Terkait
Pramono Anung Dukung Penuh Reuni 212 2025 di Monas, Habib Rizieq Hadir & Dukungan untuk Palestina
Soedjono Hoemardani: Kisah Jenderal Dukun dan Penasihat Spiritual Soeharto
Video Penistaan Al-Quran Viral: Analisis Bahaya dan 4 Langkah Bijak Menyikapinya
Bripda G Polda Sumut Penganiaya Pengendara Motor Didiagnosis Skizofrenia, Ini Faktanya