Sementara itu, Direktur SDGs Center Universitas Padjadjaran , Zuzy Anna mengungkapkan, kebutuhan ESG menjadi keniscayaan, terutama dalam pasar global. Investor lebih memilih investasi di perusahaan yang mengimplementasikan ESG dan mengikuti kriteria ESG.
“Lembaga keuangan tidak mau memberikan pinjaman atau modal kepada perusahaan yang mungkin terekspos tidak sesuai dengan standar ESG. Partner juga tidak ingin membeli barang dan jasa dari perusahaan yang tidak memiliki,” ungkap dia.
Zuzy mengatakan ESG mendorong bad temptations. Pasar sangat menarik untuk para fund managers biaya lebih tinggi membuat institusi bergerak cepat ke pasar. Di sisi lain, lanjut Zuzy, Sebagian masyarakat tidak tertarik untuk mendengar tentang trade off tujuan lingkungan, sosial dan tata kelola.
“Ada banyak yang mengutak atik konsep dan angka beberapa menduga green washing dalam skala besar. Bagaimanapun the idea and importance of esg is highly,” katanya.
Zuzy meyakini ESG adalah public coach atau terkait market layer. Sebenarnya ini harus diselesaikan oleh government sehingga perlu adanya regulasi. “KLHK sudah menerapkan di PROPER. Jadi sebenarnya tidak kurang landasan untuk ESG, maupun SDG’s,” katanya.
Sementara itu Manager Environmental PT Agincourt Recources, Mahmud Subagya mengatakan cucu perusahaan Grup Astra, Agincourt melakukan implementasi dengan induk usaha Astra.
Agincourt mengambil enam aspirasi yang difokuskan pada target 2030. Enam target adalah menurunkan emisi GRK sampai 30 persen pada 2030, manajemen energi yakni 50 persen bauran EBT di Grup Astra, manajemen air, manajemen limbah pabrik, keberagaman dan inklusivitas karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com
Artikel Terkait
Dukung Bareskrim! IPW Soroti Kerugian Negara Rp 1,08 Triliun dari Tambang Emas Ilegal di Lombok
Strategi Partai Perindo Dongkrak 130 Juta Warga Naik Kelas Ekonomi
Hary Tanoe: Partai Perindo Akan Jadi Partai Besar, Ini Kuncinya!
Menteri Agama Nasaruddin Umar: Keikhlasan Kunci Utama dalam Berpolitik