Menurutnya, posisi undecided voters akan memilik dampak besar dalam hasil pemilihan, terutama saat terjadi kontestasi head to head antara dua calon dengan perbedaan suara yang tipis.
Sabiq menilai, undecided voters tidak sekadar pemenang putaran pertama. Namun juga memiliki peran strategis dalam menentukan siapa yang akan menjadi pesaing utama dalam putaran kedua.
"Siapa pasanagan capres-cawapres yang akan bersaiang masuk putaran dua, apakah antara pasangan Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud atau sebaliknya, pasangan Prabowo-Gribran dengan salah satu pasangan nomer urut 1 atau 3, ini sangat tergantung keputusan dari pemilih yang masih ragu," kata pengajar di jurusan ilmu Politik FISIP Unsoed ini.
Pemilih yang belum memutuskan pilihan, lanjut Sabiq, ini dipengaruhi beberapa faktor. Mulai pandangan mereka terhadap isu-isu kunci dalam pemilihan, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan HAM. Hingga soal pandangan mereka terkait kredibilitas, integritas dan kapabilitas dari para kandidat.
Baca Juga: Kampung Gagot di Dieng Banjarnegara, Edu Wisata Agro Sumur Jalatunda nya Petani Milenial dan Gen Z
Sebab, kata dia, sampai saat ini sebagian besar publik masih menilai Gibran sebagai cawapres Prabowo adalah sosok yang masih belum berpengalaman (pupuk bawang). Selain itu, performa kandidat dalam debat putaran pertama.
"Penampilan dalam debat kandidat dalam putaran pertama kemarin dapat memberikan gambaran langsung kepada para pemilih yang belum memutuskan.
Artikel asli: banyumas.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Abdul Wahid Diciduk KPK: Kisah Pilu Gubernur Riau dari Kuli Bangunan ke Jerat Hukum
Sri Sultan HB X Doakan Regenerasi Keraton Solo, Ungkap Hubungan Erat dengan Yogyakarta
Prabowo Tegaskan Tanggung Jawab Penuh atas Utang & Masa Depan Kereta Cepat Whoosh
Projo Belum Jadi Partai? Ini Analisa Pakar Soal Tantangan Berat Menuju Parlemen