Memposisikan Gibran sebagai Wapres yang dimatangkan menuju 2029. Bahkan, berpeluang tampil di tengah jalan.
Skenario itu dimulai, sejak Prabowo dipungut menjadi Menhan. Sangkar yang tepat untuk mengubah macan menjadi kucing jinak. Dan dijebak melalui Pilpres curang demi memuluskan Gibran sebagai Wapres.
Kemudian, kini hasilnya. Prabowo tidak akan lepas dari pengaruh kuat Jokowi. Arah pemufakatan politik mulai dioperasikan secara jeli dan efektif. Prabowo tak berkutik, hanya omon-omon alias meong.
Tak heran, rangkaian kebijakan Prabowo secara esensi tidak lepas dari petunjuk dan arahan Jokowi.
Kalaupun ada perbedaan, hanya taktik dan gimmick. Sebagai modus kamuflase untuk mengkelabui rakyat.
Walhasil, hampir empat bulan berkuasa, Prabowo terpaksa lempar handuk. Sembari menggalang partai koalisinya untuk menobatkan sebagai Capres 2029. Semakin terjebak dan membuat Gibran dan Jokowi perkasa.
Oligarki perekat kemesraan Prabowo - Jokowi. ***
Prabowo: Kita Berhasil Karena Didukung Oleh Presiden Ke-7, Hidup Jokowi! pic.twitter.com/XRtq4hda6p
✍️
Jokowi Bikin Hancur,
Prabowo Melanjutkan…”
Faizal Assegaf (kritikus politik)
Transfer energi kejahatan Jokowi ke rezim Prabowo semakin sempurna. Kohesi antara watak hipokrasi dan kelicikan. Tanpa henti, menyajikan drama kekuasaan yang sangat bobrok, arogan dan memalukan.… pic.twitter.com/rLTEVkpIUs
Artikel Terkait
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda Rp 2 Miliar
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Kena OTT KPK, Ini Rincian Kekayaan Rp 6,3 Miliar
Bupati Ponorogo Dimutasi 138 Pejabat Sebelum OTT KPK: Fakta & Kronologi Lengkap
Roy Suryo Kritik Hukum Tebang Pilih: Beberapa Terpidana Belum Dieksekusi, Saya Langsung Ditahan