PDIP menyampaikan peringatan kepada Presiden Prabowo Subianto agar berhati-hati dalam bekerja sama dengan Joko Widodo (Jokowi).
Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, menilai Jokowi memiliki rekam jejak pengkhianat terhadap partai yang mengangkatnya, terutama saat memiliki kepentingan pribadi.
"Pak Prabowo dan Gerindra perlu waspada. Rekam jejak Jokowi menunjukkan pengkhianatan. Dia memuji hanya jika ada kepentingan," kata Guntur dalam sebuah program wawancara di CNN Indonesia, Senin, 17 Februari 2025 malam.
Guntur membandingkan pujian tulus Prabowo kepada para mantan presiden RI dalam perayaan HUT Gerindra dengan pujian Jokowi kepada Prabowo yang dianggap sarat kepentingan.
Ia menyoroti bahwa pujian Jokowi berkaitan dengan keterlibatan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini mendampingi Prabowo.
"Kalau pujian Jokowi tidak tulus. Ada kepentingan. Anaknya sekarang jadi wakilnya Pak Prabowo," ujar Guntur.
Menurut Guntur, PDIP sebelumnya telah memberikan banyak peluang kepada Jokowi, mulai dari jabatan Wali Kota Surakarta, Gubernur Jakarta, hingga Presiden RI selama dua periode.
Namun, dia mengklaim Jokowi kerap berkhianat ketika situasi tidak sesuai dengan kepentingannya.
"Ketika ada perbedaan kepentingan, dia berkhianat. Kalau kami melihat rekam jejak Jokowi, hati-hati ini orang," tambahnya.
Peringatan ini disampaikan meski PDIP menegaskan bahwa sikap mereka terhadap pemerintahan Prabowo ditentukan oleh keputusan partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, bukan oleh hubungan dengan Jokowi.
Guntur juga menegaskan bahwa PDIP tidak bergantung pada Jokowi dalam menentukan arah politik mereka.
"Jika Ibu Mega memutuskan mendukung Prabowo, kita akan mendukung. Tidak ada hubungannya dengan Jokowi," kata Guntur.
Kerenggangan antara Jokowi dan PDIP mencapai puncaknya pada Pilpres 2024.
Jokowi yang dianggap mendukung pasangan lain malah menghadapi pemecatan sebagai kader PDIP setelah mendukung Prabowo dan anaknya.
Sumber: viva
Foto: Prabowo Subianto dan Jolo Widodo/Net
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Projo Belum Jadi Partai? Ini Analisa Pakar Soal Tantangan Berat Menuju Parlemen
Viral Aksi Pengendara Motor Adang Ambulans Bawa Pasien di Bandung, Pelaku Ditilang!
Kakek 82 Tahun Tewas Hanyut di Sungai Kande Api Pangkep, Sempat Hilang 3 Hari
Uya Kuya Ditelepon Jenderal Gara-Gara Hoaks Gaji DPR: Kronologi & Klarifikasi Lengkap