ANALISIS: Tugas Ahok di Pertamina Gagal Total!

- Kamis, 27 Februari 2025 | 05:50 WIB
ANALISIS: Tugas Ahok di Pertamina Gagal Total!

Mengapa Ahok Gagal?

Ada beberapa alasan utama yang menyebabkan kegagalan Ahok di Pertamina:


1. Kurangnya Kewenangan Nyata

Sebagai Komisaris Utama, Ahok tidak memiliki kendali langsung atas operasional perusahaan. 


Keputusan strategis tetap berada di tangan direksi, sementara komisaris lebih berperan sebagai pengawas. 


Hal ini membuat wewenang Ahok dalam memberantas mafia migas menjadi terbatas.


2. Jaringan Mafia yang Terlalu Kuat

Mafia migas bukanlah kelompok kecil yang bisa diberantas hanya dengan pengawasan ketat. Mereka memiliki jaringan yang luas, melibatkan oknum di dalam dan di luar perusahaan. 


ahkan, setelah Petral dilikuidasi pada awal pemerintahan Jokowi, mafia migas tetap mampu mencari celah untuk kembali bermain.


3. Kurangnya Transparansi dan Reformasi Struktural

Ahok kerap mengkritik kebijakan internal Pertamina yang tidak transparan. Namun, kritik saja tidak cukup tanpa adanya reformasi yang konkret dan menyeluruh. 


Tanpa perubahan sistemik, upaya pemberantasan mafia hanya menjadi wacana belaka.


Kesimpulan: Sebuah Kegagalan Besar


Penunjukan Ahok di Pertamina seharusnya menjadi langkah progresif untuk membawa perusahaan migas negara ini ke arah yang lebih baik. 


Namun, fakta bahwa korupsi Rp 197 triliun terjadi selama kepemimpinannya menunjukkan bahwa ia gagal menjalankan tugas utamanya. 


Mafia migas masih eksis, dan Pertamina tetap berada dalam bayang-bayang ketidaktransparanan dan inefisiensi.


Kegagalan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Ahok, tetapi juga pemerintah yang telah menempatkannya di posisi tersebut tanpa memberikan wewenang yang memadai. 


Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bahwa penunjukan pejabat tinggi di BUMN tidak bisa hanya didasarkan pada popularitas dan reputasi semata, tetapi juga harus disertai dengan strategi konkret dan kewenangan yang cukup untuk benar-benar melakukan perubahan.


Pada akhirnya, janji Jokowi untuk membersihkan mafia migas melalui Ahok hanya menjadi retorika tanpa hasil nyata. 


Masyarakat kini hanya bisa bertanya: jika Ahok gagal, siapa yang bisa diandalkan untuk menyelamatkan Pertamina? ***


Sumber: FusilatNews

Halaman:

Komentar